<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener noreferrer" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1616568504896000&usg=AFQjCNHMg1637yQUL64bAwBaHWNzuaSFRA">PENASULTRA.ID</a>, WAKATOBI</strong> – H. Haliana berjanji bakal menaikan honorarium perangkat masjid se-Wakatobi jika terpilih menjadi Bupati Wakatobi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020 mendatang. Hal itu diungkapkan Haliana setelah mendengar keluhan perangkat masjid di Desa Sombu saat menghadiri undangan warga Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Sabtu 1 Agustus 2020. Meski tak menyebut nominal, Haliana mengaku tak akan menaikkan honor perangkat desa lebih dari upah minimum rata-rata (UMR) Kabupaten Wakatobi. “Dari Rp400 ribu kita akan naikan lebih layak kepada perangkat masjid. Mengingat mereka memiliki keterbatasan tetapi tugas mereka cukup berat,” kata Haliana. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Elektabilitas Amran Sulaiman Tertinggi Dibanding Tokoh Timur Lainnya <a href="https://t.co/VLvum8gxoN">https://t.co/VLvum8gxoN</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1436232766157361152?ref_src=twsrc%5Etfw">September 10, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> “Bayangkan saja, acara kampung, pernikahan, bahkan kematian mereka yang urus. Itu cukup berat. Olehnya, kita akan pikirkan tentu sesuai dengan regulasi yang mengaturnya,” jelas Haliana di depan ratusan masyarakat Sombu. Menaikan honorarium perangkat masjid, katanya, merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan kesenjangan hidup masyarakat yang selama ini terjadi. Sebelumnya, La Ode Rudua, perangkat Masjid Desa Sombu mengeluhkan honorarium perangkat masjid yang tidak sebanding dengan tugas yang di emban cukup berat, lantaran selain menjadi perangkat masjid ia juga berprofesi sebagai nelayan. “Kami merasa tidak diperhatikan. Selama ini kami dianaktirikan, karena kalau dibandingkan dengan tenaga kebersihan yang diangkat pemda. Mereka di kasih honor Rp600 ribu sampai Rp700 ribu per bulan. Sementara kami hanya di beri Rp300 ribu sampe Rp400 ribu per bulan,” terang Rudua. Keluhan terhadap honorarium perangkat masjid sebelumnya juga sudah terjadi di beberapa Masjid di Wangi-wangi Selatan. Bahkan, perangkat Masjid Desa Liya One Melangkah ditahun sebelumnya telah menyurati pihak pemda, namun hingga saat ini belum ada respon. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post