Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menjelaskan, IPH tertinggi minggu pertama di Sultra terjadi di Kabupaten Muna Barat sebesar 1,07, sedangkan kabupaten dengan IPH terendah berada di Kabupaten Wakatobi yang alami deflasi sebesar -2,41.
Hal itu disebabkan penurunan harga cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang putih.
“Meski angka inflasi di Sultra terkendali, namun perlu menjadi perhatian terhadap komoditas yang kerap naik dan turut berkontribusi pada naiknya angka IPH,” jelas Andap.
Pj Gubernur Sultra juga menginstruksikan para bupati dan walikota serta kepala perangkat daerah agar segera menindak lanjuti hasil Rakor dengan memantau secara langsung harga komoditas pangan utamanya minyak goreng, cabai merah, cabai rawit, gula pasir, bawang putih, tahu tempe, daun bawang, dan daging sapi.
“Kepada bupati/walikota dan para kepala perangkat daerah agar menindaklanjuti arahan Pak Mendagri tadi. Ada dua penekanan Beliau mengenai pengendalian inflasi dan penanganan TBC untuk kita pedomani dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab,” tegas Andap.
“Terkhusus Kadis Dikbud Pemprov/kabupaten kota, agar dikaji dengan baik penetapan harga yang diatur pemerintah yaitu kelompok pengeluaran pendidikan, mengingat bulan Juli merupakan tahun ajaran baru. Ingat, kenaikan uang komite/pembangunan dapat memicu kenaikan inflasi,” tekan mantan Kapolda Sultra itu.
Discussion about this post