“Anak ku perempuan semua, jadi kan bagus dihias rambutnya. Saya minta perca kain dari penjahit yang juga tetangga saya. Habis lanjut lagi saya bikin bros. Kebetulan adik saya waktu itu kerja di Wakatobi, temannya minta dibuatkan,” ujar Hasriyani.
Aksesoris tenunan yang dibuat Hasriyani dibandrol dengan harga yang terbilang murah, misalnya saja bros yang dijual mulai Rp5 ribu sampai Rp10 ribu. Untuk tempat tisu dari kain tenun seharga Rp60 ribu.
“Kalau bros itu kebanyakan saya memanfaatkan bahan perca. Kecuali jumlah banyak baru saya pesan di luar. Kalau syal itu saya buat dari bahan sarung. Dari sini bisa buat biaya kuliah anak-anak ku,” beber Hasriyani.
Saat ini, katanya, aksesoris yang paling banyak diminati oleh pelanggannya adalah peniti yang biasanya banyak yang order di bulan Oktober karena bertepatan dengan momen hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau.
Discussion about this post