<strong>PENASULTRA.ID, MAKASSAR</strong> - Sepeda motor menjadi alat mobilitas paling efektif dan banyak digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Salah satunya, mengantar anak ke sekolah atau sekadar membonceng berkeliling menikmati perjalanan. Kendati demikian, orang tua perlu memahami cara yang aman saat membonceng si buah hati agar selamat selama perjalanan. Contoh mudah dan paling banyak dilakukan, membonceng anak di posisi depan. Padahal, hal itu cukup berbahaya. Manajer Safety Riding Department PT Astra Honda Motor, Johannes Lucky mengatakan, ada beberapa potensi bahaya saat orang tua membonceng anak di depan. Seperti terbentur setang kemudi, terjepit, mendapatkan gangguan kesehatan dan menutupi ruang lingkup pandangan pengemudi. "Lalu mengganggu pengendalian, hingga salah komunikasi atau membaca informasi dari panel meter sepeda motor," kata Lucky melalui rilis persnya, Senin 26 Juli 2022. Olehnya, Honda memberikan tujuh tips aman yang perlu diperhatikan saat berboncengan dengan si buah hati. <strong>1. Perlengkapan berkendara</strong> Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. <strong>2. Posisi</strong> Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara. <strong>3. Anak siap dibonceng</strong> Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga. Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain. <strong>4. Kontrol Kecepatan</strong> Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan berkendara. Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental kebelakang, mencegah anak terlempar saat bermanuver/menikung serta mencegah terjadinya pengereman yang kuat. <strong>5. Atur waktu, rute dan jarak</strong> Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa. Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara. Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat. Namun, pastikan rute tersebut aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas. <strong>6. Konfirmasi</strong> Harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. <strong>7. Edukasi "cari aman"</strong> Anak-anak perlu diedukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya. Cara paling mudah untuk edukasi usia dini, orang tua dapat mengikutkan anak-anak tercintanya belajar di Kids Traffic Park yang terletak di AHM Safety Riding Park (AHMSRP), Deltamas, Cikarang. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post