Terkait tuntutan nakes untuk penambahan kuota formasi merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Kami di daerah hanya bisa berkoordinasi dengan mereka. Kemarin bupati juga memerintahkan ke saya untuk kembali melobi pembukaan formasi khusus tenaga kesehatan, beliau meminta kami menambah formasi 300, tetapi kami hanya bisa meminta ke pusat karna mereka yang punya kewenangan, tapi sampai saat ini usulan kami untuk penambahan itu tidak bisa, karna tahapan pendaftaran PPPK sudah berjalan,” beber Sarullah.
Kendati tahun ini tidak ada peluang lagi untuk penambahan kuota formasi PPPK nakes, namun Syahrullah berjanji penerimaan ditahun berikutnya nakes menjadi prioritas.
“Yakin dan percaya, kami akan tetap perjuangkan. Tahun depan selama saya masih diamanahkan sebagai kepala BKD, saya akan mengupayakan nakes akan lebih besar dari tenaga guru. Kenapa saya katakan demikian, karna tahun ini kita sudah menerima guru banyak,” kata Syahrullah.
“Dari data dapodik guru yang kurang lebih seribu, tahun ini diterima 750 dan tahun kemarin (2022) diterima 200 berarti tahun depan itu jatah guru paling sisa 200-an saja,” Syahrullah menambahkan.
Sebelum bertandang di kantor BPKSDM, para massa nakes ini juga menggelar aksi di kantor Dinas kesehatan (Dinkes) Muna.
Aksi seratusan nakes mendapat dukungan dan apresiasi dari Kadiskes Muna Tasrim Dirjo.
“Kami tentu mengapresiasi apa yang dilakukan adik-adik dan anak-anak kami hari ini,” Tasrim memungkas.
Massa yang didominasi para nakes perempuan ini mengakhiri aksinya di gedung DPRD Muna. Di DPRD Muna mereka diterima langsung oleh beberapa senator di ruang rapat komisi.
Tuntutan dan keluhan para honorer nakes Muna diterima dan ditampung sementara untuk selanjutnya bakal dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama instansi terkait.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post