“Mereka adalah calon pemimpin bangsa: bupati, gubernur, bahkan presiden masa depan,” ujar Hugua.
Dalam kesempatan tersebut, Hugua juga menegaskan bahwa koperasi merupakan penopang utama perekonomian Indonesia. Ia mengutip Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang menyatakan bahwa perekonomian nasional harus dibangun atas dasar semangat kekeluargaan dan gotong royong.
“Kalau koperasi berjalan baik, saya percaya Indonesia akan semakin sejahtera. Ekonomi gotong royong adalah falsafah bangsa yang membuat negara ini berdiri kokoh,” tegasnya.
Untuk itu, Hugua meminta para pendamping koperasi segera turun ke lapangan, membangun koperasi juara di setiap desa dan kelurahan. Ia menyebut pendamping KDKMP sebagai “para juara” yang akan melahirkan Koperasi Merah Putih Juara-koperasi yang bukan hanya tumbuh secara bisnis, tapi juga memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku industri kreatif.
Hugua juga mendorong para pendamping agar tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi benar-benar hadir dan bekerja untuk masyarakat desa. Ia meminta setiap pendamping menciptakan “koperasi juara”, yakni koperasi yang berdaya, mandiri, dan mampu menggerakkan sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri kreatif.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu juga menegaskan, jika koperasi di desa berkembang dengan baik, maka perekonomian daerah akan semakin kuat dan kesejahteraan masyarakat pun dapat terwujud.
Hugua pun akhirnya menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia akan menjadi pusat peradaban dunia pada tahun 2045. Dengan dukungan SDM unggul, program pemenuhan gizi, pendidikan yang merata, dan koperasi yang kuat, Indonesia diyakini mampu bersaing secara global.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post