PENASULTRA.ID, KENDARI – Kompetisi catur ternyata menjadi perhatian khusus anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hugua. Pasalnya, bagi mantan Bupati Wakatobi dua periode itu, filsafat yang terkandung di dalam permainan catur sangat tinggi maknanya.
Olehnya itu, kata Hugua, setiap politikus wajib memahami tata nilai kompetisi dari permainan catur itu sendiri.
“Menurut saya, siapapun yang ingin bermain politik saya kira wajar harus belajar bagaimana filsafat catur,” kata pria kelahiran 31 Desember 1961 itu pada awak media usai menghadiri pembukaan turnamen catur yang diselenggarakan oleh Mitra Parlemen Hugua bersama Percasi Sultra di salah satu warkop ternama di Kota Kendari, Jumat 19 Mei 2023.
Di kesempatan itu, Hugua menguraikan filosofi dari sebuah kompetisi permainan catur. Selain murah dan meriah, kata dia, kompetisi catur juga adalah permainan yang menguji kesabaran serta toleransi.
“Semboyan catur Gens Una Sumus artinya kita semua bersaudara. Itulah esensi sebenarnya dari tata nilai bangsa Indonesia yang kita kenal dengan silaturahim dalam agama,” beber Hugua.

Kompetisi permainan catur, kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu merupakan ajang adu strategi dan taktik. Sebab, sebelum menggerakkan sebuah bidak catur, pecatur telah lebih dulu memperhitungkan matang sejumlah langkah jitu untuk menaklukkan lawannya dalam kurun waktu yang singkat.
“Pemenang, lawannya tidak pernah merasa kalah. Bayangkan itu. Saking fair-nya kompetisi ini. Kalah justru menjadi sesuatu yang menarik untuk dimenangkan pada permainan (babak) berikutnya,” papar Hugua.
Discussion about this post