“Saya kira ini akan menjadi signifikan dan dengan ini program yang memiliki dampak ke depan dan ke belakang yang sangat baik sekali, sehingga perlu kita siapkan dengan matang agar program ini bisa menjadi sebuah program yang sukses,” kata Arif.
Terkait hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono turut menjelaskan bahwa pertumbuhan umat manusia itu sangat eksponensial, dan saat ini ada di posisi 7,7 miliar jumlah penduduk dunia dan akan terus meningkat hingga 10 miliar orang, sehingga butuh pasokan pangan yang juga lebih besar termasuk protein.
“Tingkat kebutuhan protein menurut FAO itu kenaikannya sampai 70 persen, dan sebenarnya kalau kita bicara protein kan sejujurnya cuman ada dari dua sumber yaitu protein hewani dan protein dari ikan yang kita sangat tahu persis sumber protein hewani itu kita boleh dibilang masih impor banyak,” ujar Trenggono dalam sambutannya.
Menurutnya, neraca perdagangan Indonesia surplusnya luar biasa sehingga, sementara ekspor RI rata-rata sejak ia menjadi Menteri KKP di 2021 naik menjadi 5,5 miliar.
“Bahkan di 2002 kita pernah mencapai di 6,2 miliar dolar sekarang ada di posisi kira-kira 5,5 miliar dolar rata-rata di 4 tahun terakhir ini artinya kelimpahan dari protein yang bersumber dari ikan itu sangat luar biasa di negara kita ini, makanya inovasi susu ikan ini sangat tepat dijadikan program pemerintah dalam mengatasi gizi buruk,” pungkas Trenggono.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post