PENASULTRA.ID, KENDARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berharap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dapat menjadi provider dalam mengedukasi pencegahan stunting di Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat menghadiri pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) III IDI dan Rapat Kerja XVI Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) di salah satu hotel di Kendari, Rabu 22 November 2023.
Menurutnya, banyak organisasi profesi yang tidak fokus pada profesinya. Berbeda dengan IDI yang masih berpegang pada fungsinya sebagai organisasi profesi dokter.
Sehingga, diharapkan IDI bisa menjadi organisasi profesi yang menjadi provider dalam mencegah stunting dengan mengubah mindset masyarakat yang selama ini masih salah.
“Edukasi oleh para provider dalam hal ini profesi dokter sangat dibutuhkan. Pola pikir yang mesti diubah, banyak yang memiliki makanan tetapi stunting, banyak yang memiliki uang tapi stunting, ada juga pendidikan tinggi tapi anaknya stunting karena mindsetnya yang salah,” beber Hasto.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI, dr. Muhammad Adib Khumaidi mengatakan, penanganan kasus stunting perlu penguatan kolaborasi antar komponen masyarakat.
Sebab, stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, tapi stunting juga dapat berdampak terhadap permasalahan-permasalahan generasi emas dimasa depan.
Discussion about this post