PENASULTRAID, TANGERANG – PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) kembali akan menggelar Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) 2025 pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 08.00–17.00 WIB di Episode Gading Serpong Hotel.
IFLS 2025 mengajak lebih dari 300 pemangku kepentingan pendidikan dari seluruh Indonesia untuk bersama membentuk masa depan pendidikan yang adaptif, manusiawi, dan berkelanjutan.
Peran AI dalam pendidikan kian tak terelakkan, dan pemanfaatannya harus disertai tanggung jawab dan empati. Generasi dewasa bertanggung jawab mempersiapkan anak muda menuju Indonesia Emas 2045, tak hanya melalui literasi digital dan AI, tetapi juga keterampilan esensial yang memungkinkan mereka tumbuh dan unggul di dunia yang digerakkan oleh teknologi dan AI.
Berangkat dari visi pendirinya, Pepita Gunawan, untuk menghadirkan konten pendidikan yang berkualitas, kontekstual, dan mudah diakses, REFO kembali menggelar Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) yang keempat setelah sukses di 2019, 2023, dan 2024.
IFLS 2025 mengusung tema “AI-ducated: Unlocking The Future with AI Skills and Beyond,” yang mencerminkan era baru di mana menjadi terdidik berarti memahami kekuatan dan dampak AI, mampu beradaptasi dengan percaya diri, serta bijak dalam memanfaatkan AI untuk kebaikan umat manusia.
“Menjadi AI-ducated berarti memahami kapan dan untuk apa kita menggunakan AI. Tentunya dengan tujuan baik dan memperkaya kehidupan manusia,” ujar Pepita dalam keterangannya, Kamis 24 Juli 2025.
Pepita menegaskan bahwa merangkul AI bukan sekadar mengikuti tren, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab.
“Kita tak bisa memprediksi masa depan, tapi bisa mempersiapkan generasi untuk memimpinnya lewat pendidikan yang berpihak pada kemanusiaan,” terangnya.
Sesi-sesi dalam IFLS 2025:
Where is School in the Key Skills vs AI Saga? Mengungkap wawasan dari pemimpin sekolah visioner tentang menyeimbangkan AI dengan pengembangan keterampilan masa depan, serta menetapkan batasan jelas bagi siswa, guru, dan orang tua.
Ter-AI-ducated: AI to Support Mastery of Key Skills. Format demo slam menampilkan dua pendidik yang menggunakan AI untuk mendukung pengembangan dan penguasaan keterampilan kunci siswa.
Finding the Balance at Home. Refleksi jujur orang tua tentang tantangan membesarkan anak di era digital dan AI, dilengkapi strategi praktis dari sisi psikologis untuk membentuk kebiasaan teknologi yang sehat di rumah.
The Most Important Skills for The Future. Sesi berbasis data ini mengungkap keterampilan masa depan yang kritis tetapi kerap diabaikan oleh institusi pendidikan, serta menyoroti keterampilan lama yang kini mulai kehilangan relevansinya.
AI and Beyond. Mengeksplorasi manfaat AI dalam dunia pendidikan dan menyoroti nilai-nilai yang lebih dalam serta tujuan jangka panjang di balik penggunaannya, mendorong adopsi AI dengan niat baik, empati, dan klaritas.
Pembicara-pembicara dalam IFLS 2025:
Dr. Iwan Syahril (Global Advisory Council, Teach for All). Diakui oleh UNESCO, UNICEF, dan World Bank, Iwan adalah pemimpin transformasi pendidikan yang menekankan pentingnya human agency dan kepemimpinan berempati dalam era AI.
Discussion about this post