Okki Sutanto. Penulis dan pembicara dengan latar psikologi yang menyoroti isu kemanusiaan, teknologi, dan pendidikan. Okki menekankan pentingnya membangun ketahanan psikososial anak di tengah digitalisasi serta menjaga empati dan kemampuan berpikir kritis.
Claire Simms (Assistant Principal-Innovation and Technology, St. Joseph’s Institution International Elementary School Singapore). Pemimpin pendidikan asal Inggris dengan lebih dari 25 tahun pengalaman di Asia. Dikenal atas pendekatannya yang membumi dan berpusat pada siswa. Di SJI International, Claire memimpin integrasi AI berbasis nilai untuk memberdayakan guru dan siswa.
Haoken Huoermaiti, Ed. D. (IBEN Consultant & SVTL, International Baccalaureate, IB Diploma Program Coordinator, Sinarmas World Academy). Pendidik International Baccalaureate (IB) berpengalaman dan advisor bagi sekolah-sekolah IB terkemuka di Asia-Pasifik.
Haoken juga aktif sebagai konsultan, pemimpin program, dan penguji IB. Sebagai pencetus program Desain dan Teknologi, Haoken menerapkan integrasi STEM dan AI dalam pembelajaran. Sebagai ayah dari penerima beasiswa Harvard, Haoken menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam membentuk karakter dan ketahanan siswa.
Abdullah, S.Pd., M.T., (School Principal, SMAN 1 Glagah, Banyuwangi). Pendidik inovatif dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, dikenal atas kepemimpinannya dalam integrasi teknologi di sekolah negeri. Lulusan IKIP Surabaya dan ITS ini telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam pendidikan.
Mindy Slaughter (Elementary Learning Innovation and Technology Coach, Jakarta Intercultural School). Pendidik dan Pemimpin Lokakarya IB. Berpengalaman lebih dari 15 tahun, Mindy dikenal atas perannya dalam mendorong integrasi AI yang bertanggung jawab. Di JIS, Mindy memanfaatkan AI untuk pembelajaran diferensiatif dan umpan balik real-time.
Hanna Christina Sondakh (Learning Innovation & Technology Coach, Jakarta Intercultural School Elementary). Pendidik STEAM dan pelatih teknologi. Berpengalaman dalam merancang pembelajaran berbasis inkuiri yang terintegrasi AI dan pemikiran desain. Hanna aktif mengeksplorasi pemanfaatan teknologi seperti Flint AI untuk mendemokratisasi akses pendidikan.
Yuliana, M.Pd. (Director of IPEKA International Schools). Pendidik dan pemimpin kurikulum berbasis iman. Berpengalaman lebih dari 20 tahun di pendidikan Kristen, Yuliana kini berfokus pada pengembangan profesional guru dan kepala sekolah.
Lee Ting Jian (Head of School, Jakarta Nanyang School). Pemimpin visioner dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Ting Jian memimpin transformasi JNY melalui integrasi teknologi, literasi AI, dan fokus pada kesejahteraan serta pembelajaran masa depan.
Mengutip pepatah Afrika ‘it takes a village to raise a child’, Pepita menekankan bahwa membesarkan generasi penerus merupakan tanggung jawab bersama. Membutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Melalui IFLS 2025 ini saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi membangun masa depan pendidikan Indonesia. IFLS 2045 bukan event biasa, ini adalah sebuah pergerakan, ikhtiar kolektif untuk membangun bangsa,” kata Pepita.
IFLS 2025 bukan sekadar konferensi, melainkan sebuah ruang untuk berbagi pengetahuan, berdialog terbuka, dan merumuskan visi bersama demi terciptanya sistem pendidikan Indonesia yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post