“Pada intinya acara ini untuk mendorong bagaimana kita bisa menjalin kerjasama antara Indonesia dengan Uzbekistan dalam berbagai hal mulai dari tourism, culiner, pendidikan, economy creative dan bidang-bidang yang lain,” kata Tila-sapaan akrabnya, Kamis 2 Februari 2023.
Saat ini, Tila menjelaskan, negara pecahan dari Rusia itu sangat membuka diri terhadap negara luar, terutama bagi tourist yang berasal dari Indonesia. Sejalan dengan itu, pemerintah provinsi Samarkand bahkan telah meresmikan bandara baru dan rencanakan akan menyiapkan penerbangan langsung Jakarta-Samarkand dalam waktu dekat.
Tila berharap, kerjasama yang dibangun antara Uzbekistan dan Indonesia dapat menguntungkan Indonesia. Dimana warga Uzbekistan bisa berkunjung ke Indonesia untuk menikmati alam dan budaya Indonesia.
“Misalnya dalam bidang pendidikan, mereka bisa mengirim mahasiswanya, pelajarannya untuk mengenyam pendidikan di pesantren-pesantren di Indonesia. Juga pertukaran ulama. Ulama dari kita bisa ke Uzbekistan. Juga sebaliknya,” ujar Tila.
Secara historis, Tila menyampaikan, Indonesia memiliki kedekatan yang yang cukup panjang dengan Uzbekistan. Di sana, terdapat makam Imam Buhari, salah satu tokoh yang ajarannya menjadi rujukan bagi ajaran umat muslim dunia, termasuk Indonesia.
Tila menuturkan, makam tersebut pertama kali ditemukan atas permintaan Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Hal ini dilakukan sebagai prasyarat agar Bung Karno berkenan mengunjungi negara tersebut.
Ceritanya, pada tahun 1956, Bung Karno ingin berkunjung ke Rusia, tapi beliau mempersyaratkan agar harus ditemukan dulu makam Imam Buhari. Alhasil, berkat kerja keras pemerintah Rusia kala itu, makam pun ditemukan dan Bung Karno juga meminta agar makamnya dibuat sedemikian bagus.
Discussion about this post