PENASULTRA.ID, KENDARI – Sejumlah kalangan masyarakat luas ikut memberikan tanggapan atas mencuatnya dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan lembaga filantropi ACT. Meski lembaga itu telah mendapat kritikan, namun iklan di platform media sosial mereka terus berlanjut.
Kasus itu dimulai dari investigasi oleh media Tempo yang menuding adanya bagi-bagi kekayaan oleh pimpinan ACT. Bahkan belakangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ikut bicara adanya dugaan aliran dana dari ACT ikut mengalir mendukung kegiatan terorisme.
Ketua PW GP Ansor Sulawesi Tenggara (Sultra), Pendais Haq meminta PPATK buka-bukaan soal dugaan itu, jangan sampai menjadi bola liar.
“PPATK jangan lepas bola liar, buka saja ke publik apa dan bagaimana data yang ada,” kata Pendais, Rabu 6 Juli 2022.
“Ini bisa memberi citra buruk kepada lembaga filantropi yang begitu banyak di Indonesia,” tambah Dais sapaan akrab Pendais Haq.
Discussion about this post