<strong>Oleh: AMR</strong> Pernah dengar nama Noudhy Valdryno? Kalau anda menggeleng, atau bergumam bahwa anda tidak mengenalnya, sebaiknya segera cari tahu. Jangan sampai sebelum matahari terbit besok, akun facebook anda ternyata sudah diblokir. Noudhy ini adalah manager kebijakan publik facebook Indonesia. Urusan akun dicentang biru, dibannaed termasuk mengedukasi public soal platform berlogo biru itu jadi tugasnya. Beberapa saat lalu, mulai pukul 19.15 hingga nyaris 22.00 Wita, saya mendengarnya berbicara lugas dan sangat up date soal media sosial khususnya facebook dan instagram di depan ratusan anggota KPU se Indonesia, via daring tentu saja. Kebetulan KPU RI menggelar Rakornas PPID dan Workshop Kehumasan. Noudhy diundang jadi pemateri dengan topik strategi meningkatkan enggagement media sosial KPU. Tak hanya mendengar, saya bahkan sempat berinteraksi langsung dengannya di ujung acara. Noudhy bicara soal bagaimana membuat konten di facebook dan instagram jadi menarik. Kuncinya ternyata ada di tiga detik pertama. Tiga detik itu menentukan, apakah kontenmu bakal dibaca/ditonton orang atau langsung discroll. Bila ingin kontenmu diperhatikan, buatlah original, menyenangkan dan humanis. “Kemungkinan itu akan sukses besar, daripada yang editannya berlebihan. Misal foto, video. Kalau sudah berlebihan, cepat dilupakan orang,” begitu yang saya tangkap dari paparan orang facebook Indonesia ini. Untuk konten lembaga misalnya, jangan terlalu formal dibuat. Pengumuman tahapan Pemilu, produksi konten yang menyenangkan. Ia lalu mencontohkan konten media sosial anggota kepolisian di luar negeri. Hanya untuk menyampaikan ke publik soal cuaca panas, mereka membuat video yang memperlihatkan bagaiman telur bisa digoreng di atas kap mobil. Bisa juga misalnya, gambar diberi tulisan dan sound on. <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CVxknuqP6jM/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/p/CVxknuqP6jM/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> “Daripada pengumuman yang formal, biasanya tidak disukai. Main messagenya alias pesan utamanya harus disampaikan lebih awal. Biasakan juga reply to comments alias balaslah setiap komentar. Ini bisa meningkatkan engagemen, keterikatan orang dengan konten kita. Akun kita jangan diisi semua dengan repost dari akun lain, buatlah konten sendiri yang orisinil,” urainya. Saya serasa menimba ilmu soal medsos langsung dari sumurnya. Ilmu dari orang facebook. Ada banyak yang ia sarankan sebenarnya, termasuk mengelola platform media sosial lainnya seperti instagram. Tapi biarlah itu jadi “ole-ole” saya setelah sejak pagi mengikuti workshop ini di ruang kerja saya di kantor. Biarlah ini jadi modal pengetahuan saya juga, untuk bisa membedakan mana doyan belajar dan mana yang doyan rebahan. Apalagi, ini sudah mulai larut, tubuh saya butuh rehat. Saya menulis seadanya, sebagai pengingat saja. Saya cukup bahagia karena bisa memungkasi sesi workshop malam dengan mendapat kesempatan bertanya dan sharing langsung ke tangan kanan Mark Zuckerberg di Indonesia ini. Saya cuma bilang kalau selama ini saya cukup setia menggunakan facebook, dan gagap bila berurusan dengan Instagram. Punya akun tapi tidak pernah dipakai memosting apapun. “Soalnya di FB, bisa puas saya menulis,” itu alasan saya, lebih tepatnya “ngeles” karena memang saya gagap bila diminta hijrah ke IG. “Kalau saya Mas, gak apa-apa tidak centang biru, yang penting ada yang baca. Menulis itu candu, kalau canda itu MU,”.(<strong>***)</strong> <strong>Penulis: Penyuka Kopi</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/ZLbfS9Vu0qw
Discussion about this post