PENASULTRA.ID, LUMAJANG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau status waspada, menyusul terjadinya Awan Panas Guguran (APG) baru-baru ini.
Imbas awan panas tersebut, lima kecamatan di Lumajang, Jawa Timur terkena hujan abu vulkanik. Termasuk kecamatan dan desa-desa pesisir di Lumajang.
Hampir semua terkena dampak abu vulkanik dari gunung Semeru menghujani desa pesisir seperti Desa Wotgalih, Jatimulyo, Pandanwangi, Pandanarum, Selok Anyar, Selok Awar-awar, Bades, Bulurejo, Tegalrejo, Dampar, Buluk Rejo, Nguter dan Tegal Rejo. Semua desa ini, berada di pesisir selatan Pulau Jawa.
Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus segera berkoordinasi dengan pihak asuransi, perusahaan perikanan, dan stakeholder agar segera menyiapkan bantuan, jaminan dan donasi untuk membantu masyarakat pesisir yang terkena dampak semburan lava gunung semeru.
BI Sultra Ajak Masyarakat Wakatobi Cinta dan Bangga Terhadap Rupiah https://t.co/iUdCoz00kh
— Penasultra.id (@penasultra_id) December 6, 2021
“Selama ini, PNBP nelayan Lumajang hanya ditarik dan belum maksimal dapat jaminan perlindungan. Karena saat ini erupsi vulkanik gunung Semeru yang dampaknya pada masyarakat pesisir Lumajang. Pemerintah harus kembalikan penerimaan PNBP tersebut, dalam bentuk bantuan jaminan dan kesejahteraan kepada masyarakat pesisir Lumajang, seperti nelayan, pembudidaya, petani garam, rumput laut dan lainnya,” Kata Rusdianto Samawa, Ketua Front Nelayan Indonesia (FNI) dalam siaran persnya, Minggu 5 Desember 2021.
Tidak hanya itu, Rusdianto juga meminta KKP segera mendata nelayan terdampak yang banyak mengalami kerugian. Terutama, antisipasi gempa seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Discussion about this post