“Kami membutuhkan platform koordinasi yang lebih permanen yang dapat menangani lima inti seperti akses penanggulangan, koordinasi darurat, intelijen kolaboratif, perlindungan masyarakat dan perawatan klinis kepada pasien yang membutuhkan,” ujar Budi.
ia mengatakan, Indonesia telah berkomitmen untuk menyumbangkan USD 50 juta kepada FIF. Sebagai bagian dari mandat kepresidenan G20, Indonesia juga akan melobi organisasi dan donor untuk memastikan dana tersebut menguntungkan negara sasaran yang tepat untuk mencegah konflik kepentingan dari donor dan organisasi.
Sementara itu, Ghebreyesus, Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom memuji kepresidenan Indonesia untuk memprioritaskan pembentukan arsitektur sistem kesehatan global dan memasukkannya ke dalam agenda G20.
“Kita harus belajar dari pelajaran yang diberikan pandemi ini kepada kita karena ini bukan yang terakhir,” Tedros memungkas.
Sumber: Kementerian Kesehatan RI
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post