World Water Forum ke-10 merupakan salah satu MPE yang bertaraf internasional dan bernilai politik yang tinggi. Sehingga, ancaman akan keamanan terhadap kegiatan itu juga sangat tinggi, termasuk salah satunya adalah penggunaan radioaktif atau nuklir untuk tujuan teror.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa ancaman keamanan dengan menggunakan zat radioaktif sudah menjadi ancaman nyata di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Oleh karena itu Bapeten hadir mencegah penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan nondamai, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bapeten yang diamanatkan dalam Undang-Undang Ketenaganukliran dan untuk menunjukkan komitmen kepada dunia bahwa Indonesia turut berperan aktif guna terciptanya kedamaian dan keamanan dunia,” tutur Zulkarnain.
Sementara itu Koordinator Keteknikan Bapeten, Wita Kustiana menyampaikan bahwa Bapeten telah menugaskan 10 personel yang dilengkapi dengan berbagai peralatan deteksi lengkap, untuk mengamankan berjalannya World Water Forum ke-10 di Bali.
“Bapeten menugaskan 10 personel untuk pengamanan World Water Forum 2024 dengan disertai kelengkapan peralatan deteksi dan respons antara lain spectrometer backpack (spectrometer AT6101C), surveymeter radiasi (RadEye PRD), surveymeter kontaminasi (RadEye B-20), alat identifikasi nuklida (identifinder), APD serta personal dosimeter,” ujar Wita Kustiana.
World Water Forum merupakan forum sektor air terbesar di dunia yang dilatarbelakangi oleh makin mendesaknya isu sumber daya air dan makin sulitnya akses menuju ketersediaan air yang berkualitas dan berkelanjutan.
Penulis: Fajri
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post