Sebagai langkah tepat, Menparekraf Sandiaga meminta kepala dinas pariwisata setempat, berperan aktif mendaftarkan desa-desa wisata yang berpotensi untuk dikembangkan masuk ke dalam jaringan desa wisata atau Jadesta.
“Untuk itu saya mendorong semua untuk mendaftarkan nama desa dulu. Untuk itu, Para Kadis Pariwisata saya harapkan ikut membantu mendorong, agar segera bisa kita menyelesaikan ADWI 2022. Karena itu merupakan awal kebangkitan kita dan terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja,” katanya.
Seperti diketahui, terdapat 7 kriteria penilaian dalam ajang ADWI 2022 yang bisa diunggulkan desa-desa wisata di sana yakni daya tarik wisata, homestay, konten digital dan kreatif, suvenir, toilet, dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) serta kelembagaan desa.
Menparekraf berharap agar seluruh desa wisata yang ada di Indonesia mendaftarkan desanya melalui laman website jadesta.kemenparekraf.go.id. Karena dari data tahun 2021, dari total 7.275 desa wisata Indonesia, yang mendaftar baru sekitar 25 persen dari jumlah tersebut. Sehingga tahun ini, Menparekraf menargetkan 3.000 desa yang masuk ke dalam jaringan desa wisata.
Discussion about this post