Selanjutnya, poin ketiga tentang pemanfaatan aspal Buton, dimana pada tahun 2021 mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penggunaan aspal Buton sepanjang 1.000 kilometer.
“Rencanannya, pada bulan Januari, akan ada pertemuan antara pemerintah daerah dengan Kementerian PUPR untuk merealisasikan hal itu,” sambung Rasman.
Poin keempat, mengenai pembangunan Institut Teknologi Kelautan. Gagasan ini terkait dengan penetapan kawasan strategis nasional.
Gubernur Ali Mazi menanggapi cukup kritis tentang rencana penggunaan aspal Buton di sepanjang 1.000 kilometer. Ia berharap agar pembangunan jalan 1.000 kilometer menggunakan aspal Buton tersebut dilaksanakan di Sultra seluruhnya.
Ada beberapa pertimbangan yang diajukan Gubernur. Pertama, dengan digunakan di daerah sendiri dapat menjadi ajang promosi kualitas aspal Buton agar daerah lain tidak ragu menggunakannya. Jika terbukti bagus, maka tidak sulit untuk menjualnya ke daerah lain.
Alasan kedua, jalan-jalan di Sultra masih banyak yang rusak. Sehingga menjadi ironis, jika menjadi daerah penghasil aspal, namun jalanannya sendiri banyak yang rusak.
“Kami berharap, kebijakan Kementerian PUPR agar penggunaan aspal Buton 1.000 kilometer itu dilaksanakan di Sultra dulu,” jelas Ali Mazi.
Untuk menindaklanjuti semua poin-poin yang dikemukakan Tim Kemenko Marves, Gubernur Ali Mazi akan segera mengambil langkah-langkah selanjutnya, seperti melakukan rapat dengan jajarannya. Juga menggelar rapat terbatas dengan Bupati Buton dan Konawe.
Penulis: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post