“Kampanye dan debat, ASR Hugua, sering dijadikan titik serang, yang lebih bersifat personal, identitas, yang tidak hanya bersifat kampanye negatif namun banyak kampanya hitam,” beber Ikrama.
“Konsisten membahas program dan gagasan ketimbang merespon serangan. Ini yang menarik simpatik. Image terzolomi terasa kuat, karena ASR-Hugua menjadi titik serang utama atau musuh bersama, namun dengan serangan sporadic dan tidak terancang matang, sehingga menggerus suara lawan,” Ikrama memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post