“Sebenarnya analisa saya sederhana, karena untuk masuk kesitu prosesnya agak susah. Pengamanan pintunya sudah dua lapis. Pertama pintu kayu jati yang tebal dan itu di lapis lagi dengan pintu besi. Sepertinya mungkin karena dia sudah mempersiapkan semua dari luar. Kalau tidak disiapkan pencuri masih berfikir mengingat didalamnya ada pintu besi lagi. Mereka seperti sudah mempersiapkan semuanya sehingga sudah mengetahui kondisi disitu,” kata Dodhy, Kamis Januari 2021.
“Kalau kerugian kami belum bisa mengidentifikasi. Namanya barang-barang begitukan susah kita mau menghitung kerugian-kerugiannya. Jadi kita tidak tau, karena inikan pengadaan tahun 80-90an oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jadi semua pengadaan yang ada di Museum hampir semua pengadaan dari tahun itu,” tambah dia.
Dodhy menjelaskan, dari investigasi kemarin, pencuri masuk lewat belakang seberang pagar. Mereka memanjat karena disitu ada tanah kosong. Dibelakang itu juga tidak ada CCTV.
“CCTV ada dibagian ruangan pameran, kalau di gudang memang tidak ada sama sekali dan kami juga memang kekurangan tenaga pengamanan,” ucapnya.
Discussion about this post