<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Beberapa waktu lalu di media sosial sempat heboh mengenai uang Rp15 juta yang disimpan di dalam kantong plastik hancur dimakan rayap. Menanggapi hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat agar mempercayakan bank sebagai salah satu tempat yang aman untuk menyimpan uang. “Jadikan ini sebagai pembelajaran. Mulailah menabung di bank, terutama yang masih menyimpan uangnya di bawah bantal atau dalam kendi. Karena resiko rusaknya tinggi, bisa dimakan rayap dan bisa hanyut pas banjir,” Kepala OJK Perwakilan Sultra, Moh. Fredly Nasution, Selasa 12 Januari 2021. Selain aman, menabung di bank sangatlah praktis dan mudah. Dapat ditarik kapan saja di mesin ATM terdekat dan gampang untuk mengirim atau menerima uang, karena bisa dilakukan secara elektronik kapan saja dan di mana saja. Menurutnya, ada banyak pilihan bank untuk menyimpan uang. Mulai dari bank-bank konvensional, lembaga penjamin hingga bank syariah. Apalagi, pihak bank pasti memberikan jaminan atas uang masyarakat yang telah disimpan. “Bank pasti menyiapkan tempat untuk mengamankan uangnya,” ujar Fredly. Tidak perlu khawatir jika uang yang disimpan akan hilang, katanya, sebab sudah ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai lembaga penjamin. “Jadi tidak ada kekhawatiran kalau uangnya nanti diambil oleh bank tidak lagi, kalau banknya pun ditutup ada LPS yang menjamin untuk dikembalikan,” tegasnya. Fredly mengatakan, dengan menyimpan uang di bank, maka akan membuat perekonomian semakin maju, karena uang tersebut bisa diputar dan kembali kepada masyarakat. “Uang itu juga akan diputarkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit sehingga itu akan lebih mendorong perekonomian kita bergairah lagi, lebih maju lagi,” tutup Fredly. Untuk diketahui, uang Rp15 juta yang dimakan rayap adalah milik salah seorang warga Kabupaten Kolaka telah dikumpulkan selama setahun lebih. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video terbaru:</strong> https://youtu.be/BDlNmtyQGDE
Discussion about this post