PENASULTRA.ID, MAKASSAR – Pertamina telah menerapkan pembelian solar subsidi menggunakan QR Code di aplikasi MyPertamina sejak Desember 2022 lalu.
Penerapan transaksi BBM berbasis sistem digital ini sebagai salah satu cara agar penyaluran solar atau bahan bakar minyak (BBM) subsidi tepat sasaran.
Di Sulawesi transaksi BBM di lembaga penyalur (SPBU) menggunakan QR Code dinilai efektif sebagai langkah kontroling subsidi. Sesuai data di Sulawesi rata-rata transaksi menggunakan QR Code telah mencapai 99 persen.
Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marsuki DEA mengatakan, kebijakan mengontrol subsidi BBM memang sudah menjadi keniscayaan. Jika tidak dikontrol dampaknya akan sangat berat bagi semua pihak. Utamanya dari sisi anggaran pemerintah yang terus tersedot.
“Ini strategi yang tepat untuk menjaga distribusi BBM secara tepat kepada masyarakat yang berhak. Mereka harus jadi target kebijakan subsidi bahan bakar,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas ini.
Mantan rektor salah satu Institut di Makassar itu memberikan apresiasi terhadap sistem pendistribusian subsidi BBM saat ini yang dinilai tepat sasaran.
Menurutnya, pemangkasan subsidi juga bisa membuat kebijakan fiskal makin efektif untuk membiayai sektor-sektor usaha lain yang lebih produktif.
Pengendalian subsidi yang difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan menurutnya berdampak pada keseimbangan pemanfaatan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk berbagai kebijakan pembangunan yang direncanakan.
Anggaran fiskal yang ditetapkan dapat membiayai sektor-sektor usaha sektoral produktif yang terkait dengan beberapa kementerian. Misalnya di sektor pertanian, sektor industri dan pengolahan, perdagangan, komunikasi dan transportasi, pendidikan dan kesehatan. Sehingga, subsidi BBM yang selama ini membebani negara dapat dikurangi secara perlahan.
Discussion about this post