“Sebelum berangkat saya sudah ingat kan pelatih, cam kan Pakem Tapering More Then 70 persen One Week Before. Ternyata mereka terapkan dan saya berterima kasih buat Coach Triyatno, serta Rusli yang memahami persaingan tingkat elite, penuh dengan tekanan dan tantangan,” ungkap Hadi.
Hadi juga mengatakan, lifter China Shi Ziyong di usianya yang sudah menginjak 30 tahun sudah diprediksi tidak mampu mengimbangi angkatan clean and jerk.
“Faktor usia juga amat menentukan. Ia bagus ketika melakukan snatch. Tapi, belum tentu bagus di clean and jerk karena, ia seperti halnya Eko Yuli Irawan mengalami cedera,” paparnya.
Lifter berusia 21 tahun itu, memang memiliki keunggulan dalam jenis angkatan clean and jerk. Saat ini, Kijun memegang beberapa rekor di nomor 73 kg, di antaranya 1 rekor dunia senior (Total), 3 rekor SEA Games (Snatch, Clean & Jerk, Total), 1 rekor dunia junior (Snatch) dan 1 rekor dunia remaja (Snatch).
Kijun menorehkan 2 rekor dunia remaja melalui ajang Kejuaraan Asia Remaja 2020 di Uzbekistan. Ia mampu menghasilkan angkatan snatch 139 kg dan angkatan total 307 kg. Saat ini, rekor dunia angkatan snatch masih dipegang olehnya, namun rekor dunia remaja angkatan total telah dipecahkan oleh atlet asal Kazakhstan, Yedige Yemberdi, pada 2022.
Kijun juga mampu memecahkan 3 rekor dunia di Kejuaraan Dunia Junior IWF 2021 di Tashkent, Uzbekistan dengan angkatan total 349 kg, dari angkatan Snatch 155 kg dan Clean and Jerk 194 kg.
Pada 5 Mei 2022, ia kembali mempertajam rekor Snatchnya dengan angkatan 156 kg di Kejuaraan Dunia Junior IWF 2022 Yunani.
Discussion about this post