Kedua, pada saat SBY menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep di Solo. Pertemuan itu terjadi malam hari. Waktu itu SBY hadir bersama AHY dan Edi Baskoro Yudhoyono (EBY) bersama istri untuk memenuhi undangan yang waktunya juga malam hari guna mengucapkan selamat atas pernikahan putra Jokowi tersebut.
Ketiga, SBY bertemu Presiden Jokowi di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022 malam. Pertemuan itu terjadi karena undangan yang diterima SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari.
“Ketiga pertemuan tersebut yang menentukan tempat dan waktunya adalah Presiden Joko Widodo, dan Bapak SBY menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, yang sedang mengemban amanah saat ini. Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Joko Widodo. Bukan atas inisiatif Bapak SBY apalagi meminta waktunya malam hari,” terang Riefky.
Penjelasan yang sama juga disampaikan AHY. Menurut Riefky, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY selama 3,5 tahun terakhir ini hanya pernah satu kali bertemu Jokowi, yakni pada 9 Maret 2021 atau sekitar 2 tahun lalu. Pertemuan tersebut atas permintaan pihak Istana. Tempat yang dipilih di Istana Bogor dan waktunya pada malam hari.
“Jadi waktu pertemuan yang malam hari itu juga bukan atas permintaan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Namun, sebagaimana sikap Bapak SBY yang menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, demikian juga sikap Ketua Umum AHY,” tekan Riefky.
Riefky mengungkapkan, sebenarnya pihak Istana menyampaikan bahwa Presiden Jokowi ingin bertemu dengan SBY dengan tujuan untuk memberikan klarifikasi atas apa yang dilakukan Kepala Staf Presiden Moeldoko tentang gerakannya untuk mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
“Waktu itu, Bapak SBY menjawab bahwa yang paling tepat untuk mendengarkan penjelasan Presiden Joko Widodo adalah Ketua Umum AHY. Singkat kata, AHY diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari,” terang Riefky.
Riefky menyebut, dalam pertemuan dengan AHY di Istana Bogor malam itu, Presiden Jokowi yang didampingi Mensesneg Pratikno menjelaskan bahwa ia tidak tahu menahu dengan apa yang dilakukan oleh KSP Moeldoko untuk mengambilalih Partai Demokrat.
Discussion about this post