<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA </strong>- Dalam Festifund 2021 yang diadakan Indo Premier, beberapa narasumber berbagai cara cerdas mengatur keuangan dan berinvestasi ditengah pandemi Covid-19. CEO & Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan, pandemi Covid-19 mengganggu bisnis yang dirintisnya, sehingga dengan terpaksa ia membuat keputusan besar untuk menutup kantor fisik. "Pada April 2020 saya menutup kantor fisik dan konversi ke online 100 persen. Ditutup demi cash flow yang sehat. Habis itu justru bisa mempertahankan semua karyawan dan tidak ada satu pun yang dipecat. Lebaran pun, semua tetap terbayar THR-nya," kata Ligwina dalam acara FestiFund 2021 secara virtual, Minggu 5 September 2021. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Public Expose Live 2021 Targetkan 40 Ribu Pengunjung Daring <a href="https://t.co/VXr7qd9tmS">https://t.co/VXr7qd9tmS</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1434903938042580992?ref_src=twsrc%5Etfw">September 6, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Menurutnya, agar bisnis bertahan, harus tetap memisahkan keuangan bisnis dari keuangan keluarga atau pribadi dengan mencatat pengeluaran lebih detail hingga menghindari punya utang baru. Sementara itu, CMO dan Co-Founder Ternak Uang, Felicia Putri Tjiasaka mengatakan, jika ingin berinvestasi, para milenial perlu memilih jenis investasi yang paling dimengerti, bukan yang sesuai dengan tujuan finansial terlebih dahulu. "Investasi yang paling baik, kalau harus disebut mana yang baik, ya yang kita ngerti. Selanjutnya, yang kita ngerti itu beda-beda karena investasi itu sesuatu yang sangat luas," ungkap Felicia. Namun pada umumnya, investasi ke produk keuangan bukan lagi prioritas, melainkan sebuah keharusan. Ia beralasan investasi produk keuangan itu membuat uang bekerja untuk kita. Senada, Dewan Pengawas Syariah, AH Azharuddin Lathif dan Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonomi PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menegaskan bagi masyarakat yang memegang teguh prinsip syariah dalam investasinya, ada banyak alternatif investasi yang saat ini sudah berbasis syariah. Reksa dana syariah telah disesuaikan dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam. Dalam reksa dana syariah ada pembersihan (cleansing) dari unsur non-halal sehingga investor bisa menikmati investasinya dengan nyaman. "Namun guna menarik minat investor pemula, kuncinya adalah edukasi yang komprehensif sehingga milenial tak sekadar ikut-ikutan, tetapi cerdas secara mandiri dalam berinvestasi," beber Budi. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/lA_GXcG7E3k
Discussion about this post