Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Lapandewa Jaya, Kecamatan Lapandewa itu menghadirkan empat narasumber. Yaitu, Darmawan, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB DP3APPKB Sultra; Mustakim, Ketua Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi KIE dan Kehumasan/Halakiemas) Perwakilan BKKBN Sultra; La Asari, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Busel; dan Hasriyadi Kepala Dinas Kesehatan Buton Selatan.
Dalam sambutan Kepala DP3APPKB Sultra, Abdul Rahim yang dibacakan Darmawan, memberikan penekanan kiranya penurunan angka stunting harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan harus berkolaborasi serta bersinergi antar sektor terkait.
Darmawan sendiri selaku pemateri dari DP3APPKB Sultra menyayangkan adanya kenaikan angka stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara yang salah satunya dialami oleh Kabupaten Buton Selatan.
Pemateri lain dari Perwakilan BKKBN Sultra, Mustakim disamping mengulas tentang pengasuhan 1000 HPK yang menjadi materi inti juga memunculkan materi terbaru yang baru didapatkannya dari kegiatan Training of Trainer (TOT) tentang penurunan angka stunting pada level kecamatan.
Dalam materi terbaru tersebut Mustakim menguraikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa dan kelurahan.
Adapun Kepala Dinas Kesehatan Buton Selatan, Hasriyadi saat memberikan pemaparan, ia merasa ada yang kurang pas dengan data hasil SKI 2023.
Bahkan, Hasriyadi mengungkap ketidakpuasannya melihat tim survei SKI saat mengambil data di lapangan karena adanya kelemahan-kelemahan dalam beberapa hal. Misalnya, dalam cara mengukur baduta yang kurang tepat. Karena ada baduta yang diukur oleh tim SKI panjang badannya 51 cm, setelah ia mengukur kembali baduta tersebut ternyata panjang badannya 53 cm.
Discussion about this post