PENASULTRA.ID, MALANG – Memulai debutnya di gelaran RE:LIVE Heartfelt Collective, band indie punk/garage rock asal Malang, Inveigh, akhirnya merilis single mereka berjudul “Nyala” dari EP Dinamika, untuk platform DSP.
Terbentuk dari para musisi paruh baya yang tetap membara semangatnya, Inveigh mengangkat tema krisis paruh baya dengan energi khas punk rock, riff bluesy dan aransemen indie rock yang segar.
Anggota Inveigh terdiri dari individu-individu yang sudah lama berkecimpung di skena musik Malang, membawa pengalaman hidup dan musikalitas yang kaya ke dalam setiap nada yang mereka mainkan.
Mereka adalah Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends), yang masing-masing memiliki cerita hidup yang terjalin dalam lirik dan melodi “Nyala”.
Debut single “Nyala” adalah sebuah anthem bagi semua yang tengah menghadapi tantangan krisis paruh baya. Sebuah pemantik untuk beranjak dari kenyamanan dan tetap mengejar mimpi demi menjaga nyala api semangat dalam diri.
Melalui lirik yang kuat dan musik yang penuh gairah, Inveigh menyampaikan pesan bahwa usia hanyalah angka dan semangat hidup harus terus menyala, apapun rintangan yang dihadapi.
“Nyala’ adalah bentuk ekspresi kami tentang bagaimana menghadapi masa-masa berliku dalam hidup, terutama saat krisis paruh baya. Kami ingin mengingatkan semua orang bahwa semangat tidak boleh padam meski menghadapi berbagai tekanan hidup,” ujar Yulius, vokalis Inveigh dalam keterangannya, Minggu 14 Juli 2024.
Proses kreatif untuk “Nyala” berlangsung intensif dan penuh dedikasi. Inveigh menyempatkan melakukan proses produksi di sela-sela aktivitas padat mereka sebagai bapak-bapak.
“Pelatihan pertama pada bulan November 2023. Seingat kami, pelatihan tersebut cukup intens pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, yang kemudian menghasilkan materi di Dinamika EP,” jelas Julius.
Niat awal mereka membentuk band garage/indie punk ini berawal dari Yulius sang vokalis dan Nizar sang bassist. Masing-masing mempunyai band sendiri-sendiri.
“Aku mau bikin band rock, lalu aku ajak Nizar tapi belum terbentuk. Kemudian setelah reuni TTL pada April 2023 lalu, perasaan untuk memulai sebuah band kembali muncul. Aku bertanya pada Nizar, dia menjawab “Gas”. Lalu aku mencari anggota yang tersisa untuk gitar dan drum,” terang Julius.
Discussion about this post