“Saya jadi berpikir, jangan sampai mereka mengira urusan PT Tiran sudah selesai dengan langkah yang mereka lakukan saat ini. Terus PT KDI juga mau melakukan hal yang sama? Jangan berulah, kami tidak akan tinggal diam. Dan masalah itu belum selesai,” tegas Ikhsan.
Dengan adanya kenekatan yang diperlihatkan baik PT Tiran maupun PT KDI ini, Ikhsan mensinyalir ada oknum-oknum tertentu yang sengaja menggaransikan diri menjaminkan investasi dari kedua perusahaan meskipun harus menabrak aturan yang berlaku. Buktinya, aktivitas operasional di jetty milik PT Tiran Indonesia di Desa Matarape masih terus berjalan.
“Saya menduga ada oknum-oknum yang berani menjamin kedua perusahaan ini. Entah itu dari kalangan birokrasi pemerintahan pusat atau daerah, atau individu-individu yang merasa memiliki koneksi dengan pejabat-pejabat yang berwenang. Karena saya tidak percaya kalau para pengusaha ini berani berbuat demikian tanpa backingan atau jaminan semacam itu,” bebernya.
Olehnya itu, mantan aktivis PRD Sultra itu kembali mengingatkan Pemda Morowali agar tidak gegabah mengambil sikap. Harus tetap tegas bertindak kepada siapapun yang mencoba mengobok-obok wilayah administrasi Morowali.
“Jangan dibiarkan beraktivitas kalau izinnya belum lengkap. Karena itu sama saja kita membiarkan kegiatan-kegiatan ilegal merajalela di daerah ini. Dan kami sebagai bagian dari komponen masyarakat Morowali, akan mendukung setiap tindakan tegas dari Pemda terkait masalah seperti ini,” pungkas Ikhsan Arisandhy.
Sementara itu, hingga berita ini naik tayang pihak PT KDI belum ada yang dapat dikonfirmasi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post