“Sebagai contoh, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Jika saat itu pemerintah provinsi tidak merebut kegiatan Musabah Tilawatil Quran tingkat nasional mungkin tidak akan ada ikon yang disebut tugu eks MTQ. Itu salah satu indikator, karena kucuran dana ketika itu event nasional maka APBN akan turun, ketika itu kegiatan tingkat kabupaten maka APBD provinsi akan turun dan ketika kegiatan di tingkat kecamatan maka APBD kabupaten akan dikucurkan kepada kecamatan yang bersangkutan,” sebutnya.
Demi mensukseskan HUT Buteng ke 7, pria yang akrab disapa Anca ini akan berkoordinasi dengan para perantau Mastim meminta dukungan moril dalam rangka persiapan perayaan HUT Buteng ke 7.
“Hubungannya dengan perantau, jika kondisi rumahnya kosong ketika ada tamu, saya akan meminta izin untuk beberapa hari bermalam,” katanya.
Dalam amatannya beberapa kali perayaan HUT Buteng, sambung dia, selama ini yang menjadi kendala tuan rumah tidak menyediakan rumah bagi para pengunjung khususnya para SKPD yang mengikuti kegiatan. Sehingga mengharuskan mereka pulang pergi.
“Olehnya itu mereka ada hanya diwaktu-waktu tertentu. Tapi kalau menyiapkan tempat tinggal kita bisa pastikan OPD akan berkantor di Mastim. Dan saya juga akan meminta kepada bupati agar OPD berkantor di Mastim jika sudah tiba saatnya nanti,” pungkasnya.
Discussion about this post