Keempat, lanjut Efrianto, Jaelani mampu menjahit tim menjadi kekuatan yang lebih solid dan militan. Sosoknya yang masih muda, memudahkan dirinya menggaet kawula muda untuk bergabung dalam timnya.
Berdasarkan data real count KPU pada 17 Februari 2024, pukul 19.50 Wita, PKB sudah meraup 79.670 suara. Jaelani menyumbang 65.654 suara. Potensi penambahan suara masih akan terus berlanjut karena data yang masuk baru 63 persen lebih dari seluruh TPS di Sultra.
“Artinya relevan dengan survei THI bahwa perolehan suara PKB masuk 5 besar. Saat ini, pak Jaelani memimpin perolehan suara caleg dari seluruh caleg DPR RI dapil Sultra,” tutur Efrianto.
Ia mengatakan, perolehan suara Jaelani ini mematahkan pandangan politik selama ini bahwa yang bisa memenangkan pertarungan elektoral adalah mereka yang memiliki trah kekuasaan, materi hingga nama besar.
Munculnya nama Jaelani dalam percaturan politik di Sultra menegaskan bahwa PKB tidak bisa lagi dinilai sebagai partai menengah. Terlebih, Jaelani masih berusia muda. Memiliki potensi yang sangat besar di Sultra dan bagian dari aset politik bagi tanah kelahirannya, di Muna.
“Kita tahu, politisi di Muna sudah kebanyakan memiliki usia di atas 60 tahun. Dengan munculnya Jaelani ini, ada regenerasi politisi dan bisa mewarnai perpolitikan di Sulawesi Tenggara nantinya,” Efrianto memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post