Jika dilihat dari segi Social Economic Status (SES), penggunaan produk eco-friendly paling banyak dilakukan oleh kalangan upper (21%), diikuti middle (13%), dan lower (10%).
Kesulitan Menerapkan Zero Waste Movement
Sulit menemukan waste bank terdekat menjadi kesulitan terbesar yang dirasakan. Waste bank sendiri merupakan fasilitas atau program dimana seseorang dapat menyetorkan sampah daur ulang seperti kertas, plastik, gelas dan lainnya yang akan ditukarkan dengan rewards.
Selain itu, keluarga atau lingkungan yang tidak mendukung penerapan zero waste menjadi alasan kedua yang dirasakan oleh generasi muda sebagai kesulitan, hal ini tampaknya dipengaruhi oleh sebagian besar dari mereka yang masih tinggal bersama orangtuanya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post