Tetapi perjalanan di hari berikutnya (hari ke-13) penyintas Komaruddin Rachmat mengalami kecelakaan ringan, yaitu terserempet sepeda motor. Perjalanan hari ke-13 atau tepat pada tanggal 17 Agustus 2023 hanya ditempuh sejauh tujuh kilometer saja.
“Saya terjatuh akibat terserempet sepeda motor, betis bagian kanan saya bengkak, bagian pergelangan tangan kanan saya juga memar dan sakit sekali,” ucap Komar lirih.
“Saya dibawa ke IGD rumah sakit terdekat, yaitu Rumah Sakit Raffa dan sudah pula di-rontgen. Alhamdulillah tidak ada yang cedera berat seperti patah tulang misalnya, saya telah pula disuntik obat penghilang rasa nyeri dan diberi obat harian, yaitu Mefinal dan vitamin tulang,” sambung Komar.
Karena bertepatan dengan hari kemerdekaan, Komar mengenakan pakaian tentara pejuang 1945, tak lupa diiringi mobil ambulans yang terus memutar lagu-lagu perjuangan.
“Ke depan adalah peristiwa gaib, kita tidak tahu apa yang akan terjadi meski sedetik sekalipun,” tambah Bang Komar.
Hari ke-14, kondisi kaki Komar terlihat telah membaik, betis yang tadinya tidak bisa digerakkan sekarang mampu bergerak kembali.
“Pagi di hari Jumat ini (18/8), insya Allah saya siap untuk jalan kaki kembali, dan tujuan kami adalah Kota Banjar di mana teman kami, Mustafa (alumni FE Unpad Angkatan 1974), telah menunggu kami di rumahnya. Mudah-mudahan kami bisa mencapainya sore nanti,” ucap Komar.
Harapan Bang Komar hanya satu, bahwa misi aksi jalan kaki Yogya-Bandung yang dilakukan dengan usaha sungguh-sungguh ini akan membuahkan hasil dan dapat membangun inspirasi berbagai pihak.
“Dengan misi yang kami bawa ini pula, mudah-mudahan bisa menyadarkan semua pihak akan bahaya terjadinya tsunami stroke dikemudian hari. Karena itu perlu ada kesamaan pandang dan langkah berupa fundament pemikiran yang dilakukan secara bersama-sama, misal dengan dilakukannya deklarasi bersama dari seluruh elemen masyarakat yang memiliki kesadaran akan bahayanya stroke bagi kehidupan sosial seseorang, yang pada saatnya mungkin akan mencapai momentum sosial secara nasional,” katanya.
Hari ke-14 Komar memasuki perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan jarak tempuh yang sudah dilaluinya sejauh 283 kilometer.
“Saya sekarang Alhamdulillah sudah tiba di Kota Banjar Jawa Barat dan menginap di rumah dinas Wakil Walikota Banjar atas inisiasi Ketua MD KAHMI (Korps Alumni HMI) Kota Banjar,” katanya.
“Tampaknya saya tidak bisa melanjutkan perjalanan, dokter menyarankan saya tidak melanjutkannya, karena kondisi telapak kaki saya sudah sedemikian parahnya,” tambah Komar pilu.
Di rumah dinas Wakil Walikota Banjar ini direncanakan Bang Komar akan dipertemukan oleh masyarakat Kota Banjar untuk silaturahmi sekaligus sosialisasi terkait stroke.
Satu upaya bersama agar seluruh anak bangsa mulai lebih peduli dengan penyakit stroke.
“Jangan biarkan diri kita terkena stroke, pasangan kita, anak kita, tetangga kita, teman sekantor kita, dan tidak menutup kemungkinan kita sendiri, yaitu bila kita gelap pengetahuan tentang masalah stroke ini,” ucap Komaruddin Rachmat, penyintas stroke yang tak henti kampanye terkait stroke.(***)
Penulis adalah Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post