PENASULTRA.ID, MAMUJU – Bencana alam beruapa gempa bumi yang melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) menyebabkan beberapa kondisi yang mengharuskan masyarakat mengungsi ke tempat yang aman.
Banyak diantara mereka mengungsi ke daerah dataran tinggi yang jauh dari perkotaan ataupun mengungsi di depan rumah untuk menghindari berdiam diri di dalam bangunan.
Dalam keadaan tersebut, ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk keperluan bahan bakar memasak sangat diperlukan.
Melihat hal tersebut, Pertamina secara aktif mengasakan operasi pasar di 11 titik di Mamuju dan Majene untuk menajamin ketersediaan dan mendekatkan akses pembelian LPG kepada masyarakat.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, dari 11 titik tersebut, enam diantaranya berada di Mamuju dan lima titik berada di wilayah Majene.
“Operasi pasar dilakukan pada 21 Januari 2021 lalu. Enam titik di Mamuju yakni di Pertashop Bebangga, SPBU Tasui, SPBU Tapalang, SPBU Kalimamuju, SPBU Simbuang dan SPBU Simboro. Sedangkan, lima titik di Majene berlokasi di Desa Onang, Desa Banua Sendana, Desa Sendana dan dua titik di Malunda,” jelas Laode melalui rilis persnya, Minggu 24 Januari 2021.
Menurutnya, pola masyarakat selama ini mencari energi baik BBM maupun LPG di dataran rendah, kemudian kembali lagi ke dataran tinggi untuk mengungsi bersama keluarga.
Untuk itu, Pertamina terus memperluas cakupan operasi pasar untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan LPG dengan harga eceran tertinggi (HET).
Discussion about this post