“Alhamdulillah, meski belum diaspal, lubang-lubang ini bisa tertutup. Setidaknya kalau lewat malam tidak terlalu berbahaya lagi,” ungkap Zulkarnain, seorang pengendara yang sering melintas.
Aksi menutup lubang jalan di Ngapaaha, meski bukan solusi permanen adalah bentuk nyata kepedulian yang bisa mengobati kekecewaan. Lubang yang ditutup bukan sekadar tanah menambal aspal, melainkan simbol harapan bahwa suara rakyat tidak sepenuhnya diabaikan.
Bagi masyarakat kecil, melihat wakil rakyat, aparat, dan perusahaan lokal turun bersama menambal jalan memiliki makna emosional. Mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapi penderitaan. Rakyat tahu jalan itu belum sempurna, tapi melihat lubang-lubang ditutup sudah cukup membuat perjalanan terasa lebih ringan.
Di balik gotong royong sederhana ini tersimpan pesan moral: bahwa kepedulian dan kebersamaan bisa lebih berarti daripada sekadar janji pembangunan. Lubang jalan mungkin belum hilang seluruhnya, tetapi lubang di hati rakyat setidaknya mulai terisi dengan rasa diperhatikan.
Penulis: Pyan
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post