PENASULTRAID, JAKARTA – Beberapa hari menjelang hari raya Idulfitri 1446/2025 bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang masih melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Masyarakat pun diimbau selalu siaga dan antisipasi terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi dalam perjalanan mudik dan balik Lebaran. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membarui data bencana pada Selasa 25 Maret 2025 sebagai berikut:
Lokasi pertama Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah: Bencana Banjir menggenangi 20 unit rumah milik 20 kepala keluarga yang berada di Desa Lintidu, Kecamatan Paleleh sejak Senin (24/3) sore hari waktu setempat. Banjir setinggi 50 centimeter terjadi pasca hujan deras mengguyur dan meluapnya debit air sungai ini, menyebabkan satu unit jembatan trans Sulawesi mengalami kerusakan.
Kejadian ini tidak berlangsung lama, kurang dari enam jam banjir sudah surut dan warga telah bahu membahu lakukan pembersihan material lumpur. Sementara itu BPBD Buol terus lakukan koordinasi dan pemantauan serta mengimbau warga agar tetap bersiaga dikarenakan hujan masih terjadi di wilayah tersebut.
Peristiwa berikutnya masih berada di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Morowali Utara. Banjir terjadi akibat Sungai Laa tidak sanggup menampung hujan deras yang melanda wilayah tersebut, sehingga meluap ke permukiman warga pada Senin.
Wilayah terdampak antara lain Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, Desa Sampalowo dan Desa Moleono Kecamatan Petasia Barat. Sebanyak 210 kepala keluarga warga di tiga desa tersebut dilaporkan mengalami dampak dari banjir, sementara itu tiga kepala keluarga memilih mengungsi ke tempat lebih aman yaitu Balai Desa Bunta.
BPBD Morowali Utara hingga kini masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan di lokasi kejadian, kondisi terkini ketinggian air mencapai 100 centimeter. Sebelumnya, banjir dan tanah longsor yang sempat melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Jumat (21/3) sudah surut total pada Senin lalu.
Banjir tercatat sempat menggenangi Kecamatan Tumpaan, Amurang Barat, Tatapaan dan Tenga. Sedikitnya 153 kepala keluarga dan 153 unit rumah terdampak. BPBD setempat saat kejadian langsung menuju lokasi untuk lakukan penanganan dan pemberian bantuan logistik.
Sementara itu untuk peristiwa longsor, berdampak pada 13 kecamatan dan 61 kepala keluarga serta 61 unit rumah warga. Hingga kini BPBD Kabupaten Minahasa Selatan masih lakukan penanganan dan berkoordinasi bersama aparat terkait untuk menjalankan langkah-langkah selanjutnya.
Discussion about this post