PENASULTRA.ID, KENDARI – Jelang pelaksanaan hari natal dan tahun baru (Nataru) praktek toleransi umat beragama kita kembali diuji. Pasalnya faktor penting yang akan dihadapi yaitu berkaitan dengan peran moderasi beragama.
“Kita termasuk daerah yang cukup tinggi indeks toleransi umat beragamanya survey terkahir Litbang agama menunjukkan trend peningkatan dari 73,9 menjadi 74,6. Ini termasuk tinggi,” kata Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (Ansor) Sulawesi Tenggara (Sultra) Pendais Haq dihadapan awak media dalam kegiatan pencanangan peran moderasi beragama diakhir tahun dan jelang tahun politik, Senin 19 Desember 2022.
Tetapi, tambah Dais, harus berbanding lurus dengan kondisi sosial kita secara real. Karena itu moment natal dan tahun baru tahun ini kembali diuji.
“Salah satu yang menunjang kerukunan umat kita karena masyarakat Sultra masih kuat memegang adat dan budaya. Agama tidak menjadi faktor permasalahan bagi masyarakat dalam menjalin interaksi sosial. Ini harus dijaga,” ungkap Dais.
Discussion about this post