Dengan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, proses pembelajaran matematika menjadi lebih menarik.
Walaupun metode berhitung cepat dengan jari sudah ada sebelumnya, seperti yang berbasis angka 5, Jemarika menawarkan pendekatan berbasis angka 10 yang lebih efektif. Inovasi inilah yang mendorong Mas Bowo untuk mengembangkan metode ini.
“Kami berencana untuk mengadakan workshop dan kursus reguler untuk guru dan murid tentang penerapan metode Jemarika. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan melalui media massa dan media sosial,” terang Mas Bowo.
Diketahui, Jemarika merupakan bagian dari Lembaga Pelatihan dan Keterampilan Swasta (LPKS) yang bernaung di bawah Yayasan Amal Peduli Haji Abdul Rauf Silondae (APHRS), yang berbasis di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post