<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Matematika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membingungkan oleh anak-anak TK (Taman Kanak-Kanak) dan SD (Sekolah Dasar). Namun, dengan metode Jemarika—singkatan dari Jemari Matematika—proses belajar berhitung kini menjadi lebih mudah, cepat, dan menyenangkan. Metode ini memungkinkan anak-anak untuk menguasai penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian hanya dengan menggunakan 10 jari tangan mereka. Berbeda dari metode hitung jari lainnya seperti Jari Matika yang berbasis angka 5, Jemarika dikembangkan berdasarkan sistem angka 10 oleh Yuli Ari Wibowo, atau yang akrab dipanggil Mas Bowo. Setelah melakukan serangkaian uji coba, Mas Bowo berhasil menciptakan teknik perhitungan yang lebih sederhana dan efektif untuk anak-anak usia TK dan SD, sesuai dengan prinsip Jemarika: cepat, mudah, dan menyenangkan. Mas Bowo menjelaskan bahwa matematika pada dasarnya adalah pelajaran yang tidak perlu ditakuti. Dengan metode Jemarika, anak-anak bisa belajar dengan suasana santai, baik di kelas maupun saat mengerjakan pekerjaan rumah. "Kami ingin anak-anak mampu menguasai matematika dengan cepat, cerdas, dan menyenangkan, baik bagi murid maupun guru. Suasana belajar pun jadi lebih interaktif dan seru," ungkapnya Selasa 15 Oktober 2024. Metode ini efektif karena menstimulasi kemampuan logika anak tanpa perlu menghafal rumus. Penggunaan jemari membantu perkembangan motorik dan memungkinkan anak-anak berhitung tanpa bantuan alat seperti kalkulator atau sempoa. Dengan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, proses pembelajaran matematika menjadi lebih menarik. Walaupun metode berhitung cepat dengan jari sudah ada sebelumnya, seperti yang berbasis angka 5, Jemarika menawarkan pendekatan berbasis angka 10 yang lebih efektif. Inovasi inilah yang mendorong Mas Bowo untuk mengembangkan metode ini. "Kami berencana untuk mengadakan workshop dan kursus reguler untuk guru dan murid tentang penerapan metode Jemarika. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan melalui media massa dan media sosial," terang Mas Bowo. Diketahui, Jemarika merupakan bagian dari Lembaga Pelatihan dan Keterampilan Swasta (LPKS) yang bernaung di bawah Yayasan Amal Peduli Haji Abdul Rauf Silondae (APHRS), yang berbasis di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/6wDSjnIZqAs?si=H8qSt8groWwTj_Cf
Discussion about this post