“Adanya peresmian ini banyak sekali dampak positif, tidak ada lagi pembakaran lahan hutan, menjadi tujuan wisata icon daerah, membuka lapangan pekerjaan dan sebagai literasi teknologi. Apalagi Desa Gelebak Dalam memiliki predikat sebagai desa wisata dimana tersedianya sarana dan prasarana pelatihan, litbang, pertanian, perikanan dan peternakan,” katanya.
Jenderal Dudung menjelaskan, Agrowisata Tekno-44 mengembangkan konsep pertanian terpadu (Integrated Farming System) dengan menerapkan teknologi terapan, komoditi yang dikembangkan dalam wujud sinergitas yang melibatkan berbagai pihak mulai dari Pemda, Universitas, perusahaan, stakeholder, insan media serta komponen bangsa dalam rangka menyukseskan program pemerintah.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru yang diwakili Asisten l Bidang Pemerintahan Kesra, Drs. H. Edward Candra menyampaikan, melalui grand opening pada hari ini tentunya sangat berpengaruh pada potensi yang dihasilkan nantinya untuk Provinsi Sumsel dan Kabupaten Banyuasin.
Disamping itu, gerakan mandiri pangan yang telah dicanangkan oleh Gubernur Sumsel harus tetap dijalankan. Ini salah satu bukti bahwa agrowisata bisa jadi penghasil kebutuhan sehari-hari dari sayuran dan buah-buahan.
Discussion about this post