Sebagai politisi muda yang mampu berpikir jernih, Ali Mochtar Ngabalin pernah mengaku banyak hal yang mesti dibenahi di tubuh parlemen. Bukan saja pada soal kinerja tetapi juga perundang-undangan yang mengatur anggota DPR RI, yang di beberapa hal perlu direvisi dan dievaluasi.
Dikutip dari beberapa sumber, menurut suami Henny Muis Bakkidu itu, anggota parlemen harus independen dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Adalah menjadi tanggung jawab partai dalam merekrut kader terutama untuk calon legislatif.
Mestinya setiap partai harus memiliki dua cara rekruitmen. Pertama, kader yang menjadi representasi untuk kepentingan politik di parlemen. Kedua, kader yang menjadi representasi untuk membesarkan partai.
Ngabalin yakin dengan dua cara perekrutan tersebut akan bisa menyaring calon legislatif yang sekaligus tidak terlibat dalam bisnis, atau calon legislatif yang siap melepaskan jabatannya di sektor bisnis sehingga independensi parlemen terwujud.
Adanya wacana tampilnya Ali Mochtar Ngabalin untuk memperebutkan satu kursi di Dapil Sultra pada 2024 mendatang mendapat sambutan positif dari salah satu tokoh Kepulauan Buton (Kepton), La Ode Mutanafas.
Kata dia, Ngabalin yang seorang mubaligh dan juga merupakan dosen luar biasa Pascasarjana Institut Agama Islam Al Aqidah di Jakarta itu merupakan figur yang tepat untuk mewakili Sultra.
Sebab, menurut Mutanafas, Ngabalin memiliki jejaring yang luas hingga ke luar negeri.
“Saya sebagai putra Buton sangat mendukung jika pak Ngabalin kembali membangun daerah yang kita cintai ini karena nawaitu nya jelas,” kata Mutanafas yang juga digadang-gadang bakal maju pada Pilkada Buton Selatan (Busel) 2024 mendatang.
Editor: Irwan
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post