“Jika kita mencoret alokasi gangguan sebesar 3 persen atau 100.000 ton, sekitar 100.000 ton tambahan perlu dipangkas untuk menyeimbangkan pasar,” kata Jim Lennon, ahli strategi di Macquarie.
“Dengan harga NPI yang berkisar $11.000 (per ton), perlu ada penyesuaian pasokan di China dan Indonesia,” imbuhnya.
Lennon memperkirakan biaya produksi NPI masing-masing sebesar $10,000-$11,000 per ton dan $12,000 per ton di Indonesia dan China, yang berarti sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan biaya bahan baku, termasuk bijih nikel, listrik dan batu bara, yang mencapai 73 persen dari harga NPI, banyak pabrik NPI di China menjadi tidak menguntungkan, menurut analis Bank of America.
Sumber: voaindonesia
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post