“Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan,” jelasnya.
Moeldoko juga menepis anggapan bahwa kontestasi politik telah membuat kondisi di dalam Kabinet Indonesia Maju tidak kondusif karena ada beberapa menteri yang maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
“Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang-orang itu saja,” tekannya.
Maka dari itu, Moeldoko meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan munculnya isu yang tidak jelas kebenarannya.
“Indikasinya gampang saja, kalau terjadi demotivasi, penurunan kerja, itu patut dicurigai, Ini semuanya bergiat bekerja,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat politik Ujang Komaruddin menyatakan hampir pasti mustahil menteri dari kalangan profesional akan mundur dari kabinet. Pasalnya, menteri dari kalangan profesional ini cenderung memiliki loyalitas yang tinggi karena dipilih langsung oleh presiden.
“Sri Mulyani tidak akan mungkin mundur, kenapa? Dia itu menteri dari profesional, menteri kalangan profesional itu langsung dipilih oleh Jokowi, oleh presiden. Dalam konteks itu loyalitasnya tinggi kepada presiden. Kecuali memang Basuki Hadimuljono, dia punya kartu anggota PDIP, dia kalau ditarik mundur oleh partainya baru dia mundur,” ungkap Ujang.
Discussion about this post