PENASULTRA.ID, KENDARI – Bagi sebagian orang, barang bekas adalah benda yang sudah tidak mempunyai arti. Padahal barang bekas atau seken dinilai dapat mendatangkan keuntungan yang menggiurkan.
Salah satunya dengan berbisnis pakaian thrift atau pakaia bekas alias RB. Bisnis ini seakan tiada matinya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sidik, salah seorang pebisnis pakaian bekas di Pasar Lawata mengaku berhasil meraup keuntungan sebesar Rp500 hingga Rp800 ribu per hari.
“Meski diawal pandemi Covid-19 sempat terjadi penurunan penjualan hingga 40 persen. Namun seiring berjalannya waktu, omsetnya terus meningkat,”kata Sidik, Rabu 2 Juni 2021.
Menurutnya, alasan dirinya menggeluti bisnis pakaian bekas sejak 2009 ini karena dinilai memiliki modal kecil dan cukup menjanjikan.
“Saya juga mengetahui teori bisnis dari keluarganya yang juga bekerja sebagai pedagang. Awalnya saya menjual diluar kota, lalu menetap di pasar Lawata,” beber Sidik.
Sementara itu, salah seorang pembeli pakaian bekas, Ati mengaku, pakaian bekas tak kalah keren, sebab tak sedikit yang bermerek impor. Apalagi didapatkan dengan harga yang sangat murah.
“Seperti kemeja, levis, dan masih banyak model pakaian cakar lainnya. Yang hampir semuanya bermerek luar negeri,” ungkapnya.
Ditanya terkait risiko terhadap kesehatan menggunakan pakaian bekas, Ati mengaki tidak masalah, karena barang-barang yang dibelinya sebelum digunakan terlebih dahulu dibersihkan atau dicuci.
“Sebelum saya menggunakannya, pakaian ini terlebih dahulu saya cuci,” tutupnya.
Penulis: Lalu Muh. Fadli
Editor: Yeni Marinda

Discussion about this post