PENASULTRA.ID, KENDARI – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung memaparkan enam upaya dalam menghadapi tantangan ekonomi syariah.
Hal tersebut disampaikan Juda Agung dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) di salah satu hotel di Kendari, Senin 8 Juli 2024.
Juda Agung mengadakan, ada empat tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah yakni masih tingginya ketergantungan bahan makanan dari luar negeri dan masih rendahnya pangsa keuangan syariah.
“Hal ini disebabkan oleh inovasi produk syariah yang terbatas dan basis investor keuangan syariah yang belum kuat,” kata Juda.
Selanjutnya, potensi pasar yang besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri belum bergerak dengan baik, seperti potensi untuk menjadi pusat mode fesyen dunia.
Discussion about this post