PENASULTRA.ID, TOKYO - Tim penyelamat dan penduduk menyisir puing-puing pada Sabtu (6/1) untuk mencari korban tewas. Fokus mereka beralih pada pencarian jenazah, bukan lagi penyintas. Hal tersebut dilakukan lima hari setelah gempa bumi dahsyat melanda Jepang tengah dan menewaskan sedikitnya 126 orang. Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,5 magnitudo pada hari Tahun Baru di wilayah Ishikawa, pulau utama Honshu, Jepang, dipastikan bertambah. Pihak berwenang mengatakan sebanyak 210 orang masih belum ditemukan. Namun aktivitas penyelamatan terhambat oleh cuaca buruk – salju diperkirakan akan turun pada Minggu -- dan jalan-jalan yang retak menganga dan terhalang oleh sekitar tanah longsor. Rumah-rumah yang berisi korban jiwa yang ditemukan akan ditandai dan dibiarkan begitu saja sampai petugas koroner dapat datang bersama kerabatnya untuk mengidentifikasi jenazah tersebut. Perahu nelayan terombang-ambing seperti mainan di pantai akibat gelombang tsunami yang kabarnya juga menghanyutkan satu orang. Komunitas pesisir Shiromaru, yang dilanda tsunami setinggi beberapa meter pada 1 Januari, dipenuhi puing-puing kayu, logam, dan plastik yang berantakan. “Tsunami datang dari teluk Shiromaru melalui sungai, dan kemudian mengalir melalui jalan,” kata Toshio Sakashita, salah seorang warga. Sumber: voaindonesiaEditor: Ridho Achmed Jangan lewatkan video populer: https://youtu.be/bMKUIf8AzTk?si=m3dnLQ4y_g7a6bSl
Discussion about this post