“Sehingga, semua pengusaha bisa terkoneksi satu sama lain secara cepat,” kata Drajat.
Kemudian, sebagai peluang pemasaran bahan baku subtitusi impor. Hal ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pokok di wilayah masing-masing.
“Terakhir menyediakan komoditi tertentu dalam perdagangan kedua belah pihak, lalu mendorong penggunaan produk dalam negeri,” ujar Drajat.
Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi berharap niat baik Pemkab Jatim dan Sultra untuk kepentingan masyarakat bisa tercapai dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi hingga keluar luar daerah.
“Sultra memiliki SDA melimpah di berbagai sektor, perkebunan, perikanan, pertanian, pertambangan. Dengan potensi ini dan wilayah kondusif, Sultra bisa menjadi ladang luas investasi,” kata Ali Mazi.
Menurutnya, pada tahun 2021, jumlah investasi di Sultra mencapai 21,29 triliun. Secara otomatis, jumlah ini berpengaruh positif bagi perekonomian masyarakat.
Discussion about this post