Ia mengakui bahwa karena hal itulah lagu ini tercipta. Warna musik balada adalah genre yang terpilih untuk merepresentasikan “Ayah”. Bagi Herda, musik balada digunakan karena lagu ini penuh dengan pesan kehidupan.
“Kami ingin lagu ini dinikmati oleh kalangan universal, tidak hanya audience pop punk saja,” ujarnya.
Saat menulis lagu “Ayah”, Herda mem-flashback berbagai kenangan dengan sang ayahanda.
“[Saya] hanya berandai-andai, siapa tahu lirik yang ku tulis bisa tersampaikan ke ayah yang sudah tidak ada lagi di sini,” tuturnya.
Rekaman “Ayah” ini melibatkan personil awal Karnamereka. Formasi awal Karnamereka–Herda, Rolan, dan Candra–terlibat di rekaman lagu terbaru ini.
Bukan cuma pengonsepan aransemen, bahkan sampai cerita untuk video musik. Sementara untuk instrumen piano dan biola, posisinya diisi oleh Nereus Alvin.
Momen yang menarik dari proses perekaman “Ayah” adalah ketika lagu sudah dalam tahap 90% mixing dan mastering, Herda iseng menambahkan part piano yang mirip dengan lagu “Nina Bobo” pada bagian interlude biola.
Discussion about this post