“Saya berharap dengan berakhirnya kegiatan magang bukan menjadi akhir dari kolaborasi antara Jurusan Tradisi Lisan dan Dekranasda, namun akan menjadi awal untuk kegiatan berikutnya dalam upaya menjaga warisan budaya,” ujar Rahmat.
Salah satu dosen pembimbing magang, La Ode Marhini mengatakan, peserta magang berjumlah 42 orang dan dibimbing oleh instruktur dalam membuat kerajinan anyaman dan perak, menjahit dan promosi hasil kerajinan melalui showroom Dekranasda.
“Semoga karya mahasiswa Tradisi Lisan dapat mempertahankan warisan budaya di Sultra,” Marhini memungkas.
Discussion about this post