Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ellfi turut pula menambahkan. Ia mengatakan, perkembangan kasus DBD pada Januari 2024 memang mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Kita imbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari jangan panik dengan kenaikan kasus DBD ini, karena dengan kepanikan tidak akan menyelesaikan persoalan. Justru dengan panik imunitas tubuh bisa berkurang, bisa berpengaruh terhadap tidur dan jadwal makan yang baik. Jadi langkah yang harus dilakukan sekarang adalah maksimalkan pemberantasan sarang nyamuk melalui upaya 3M Plus,” imbaunya.
Diketahui, 3M Plus adalah menguras tempat penampungan air; menutup tempat-tempat penampungan air; dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
“Untuk itu kami mengajak kepada seluruh masyarakat mari kita menjadi duta pencegahan DBD, minimal di lingkungan kita sendiri dan rumah kita sendiri. Kalau kita sudah menjamin bahwa di lingkungan atau rumah kita sudah tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk, Insya Allah kita akan terhindar dari penyakit DBD,” terang Ellfi.
Ellfi lalu menguraikan ciri-ciri orang yang terkena serangan DBD, yakni antara lain, demam yang berkepanjangan, demam yang disertai nyeri bagian kepala, terdapat bintik-bintik merah di kulit, serta sering mual dan muntah saat sakit demam.
Discussion about this post